Hasil Ulangan IPA Kelas V:
Produk kerajinan
Terbuat dari sampah plastik yang di daur ulang.
Bahan Ajar IPA Kelas V
Bahan homogen dan heterogen.
SAGUSABLOG
Satu guru satu blog kegiatan IGI dalam meningkatkan kopetentesi guru di bidang IT.
Selasa, 28 April 2020
Senin, 27 April 2020
Kerajinan Tangan,
Kerajinan Tangan
Kerajianan tangan siswa MI kelas VI ini terbuat
dari plastic-plastik bekas, dari pembungkus makanan, minuman dan detergen yang
dapat di daur ulang menjadi berbagai bentuk seperti alas meja, tas, tempat
makanan/minuman, sendal dan lain-lain.
Pada saat ini kami membuat berbagai macam
tas dari bahan plastic tersebut. Hasil yang diperoleh sangat memuaskan dan
unik.
Jika anda berminat dengan hasil kreaktifitas
siswa kami, cukup sms/wa saja ke 085206784366
Harga Rp. 30.000,00 untuk tas ukuran
besar.
Harga Rp. 15.000,00 untuk tas ukuran kecil
Minggu, 26 April 2020
Bahan Ajar Kelas 4 Tema 9 Sub Tema Makanan Sehat & Bergizi
BAHAN AJAR
Kelas 4 : Semester 2
Tema
9 : Makananku Sehat dan Bergizi
Sub Tema
1 : Makananku
sehat dan bergizi
Kamis, 16 April 2020
Rabu, 15 April 2020
Selasa, 14 April 2020
Sabtu, 11 April 2020
Vidio Trik Mendapatkan Aplikasi Kahoot Premium GRATIS
Pala Banda yang Kian Merana
Merujuk data sepanjang tahun 2016-2017, 31
kali ekspor komoditas pala produksi petani dalam negeri di tolak negara-negara
Uni-Eropa. Situasi ini menjadi ancaman tersendiri, tidak hanya bagi pala dari
Banda, tetapi juga bagi komoditas pala di Indonesia.Penolakan tersebut dikarenakan pala Indonesia dinilai tercemar aflatoxin, racun yang dihasilkan oleh jamur yang dapat menyebabkan gagal hati dan bahkan kematian. Selain aflatoxin, pala yang diekspor ternyata juga mengandung ochratoxin, racun yang diakibatkan dari jamur jenis serupa. Ditengarai, pencemaran disebabkan oleh metode budidaya pala yang masih menggunakan kadar air tinggi, sehingga memungkinkan jamur beracun untuk tumbuh.Pengelolaan pala di Banda
saat ini dirasa tidak maksimal. Sebagai komoditas yang pernah menjadi koordinat
penting dalam sejarah penjelajahan dan penaklukan manusia, pala Banda
dihadapkan pada perlakuan yang tidak lebih dari komoditas sampingan karena
ketiadaan inovasi dan kebaruan.Tak hanya itu, penentuan harga yang tidak
berpihak pada petani, membuat kehidupan petani kian terpuruk. Tanaman pala yang
dulu adalah warisan berharga, kini telah berusia ratusan tahun dan mulai
berhenti berproduksi.Sebagai kekayaan alam Indonesia, buah pala
telah membuktikan dirinya sebagai komoditas yang tidak bisa dipandang sebelah
mata. Tantangan yang kini menghadang adalah menjaga keberadaan pala Banda dan
mengembangkan berbagai produk turunannya dan kemudian diperdagangkan hingga
seluruh penjuru dunia.Hingga pada akhirnya, keuntungan yang
dihasilkan dari komoditas andalan dari surga kecil di timur Indonesia dapat
direguk oleh bangsa kita sendiri.Keterbatasan ekonomi dan pengetahuan yang
dimiliki masyarakat Banda, membuat pala yang dulu dikenal sebagai primadona
ekonomi di negara-negara Atlantik Utara, tidak dikelola dengan maksimal.